Pernah ketemu kue lapis dan lapis legit di toko Asia, setelah itu rasa rasanya tak pernah “bersua” kembali.
Ya, termasuk “barang langka” jadinya.
Pada suatu hari Sabtu, dan dilanjutkan hari Minggu, sambil duduk duduk di belakang rumah, tiba tiba hasrat untuk makan kue lapis tidak terbendung.
Hayalan sempat diganggu oleh beberapa burung “blue jay” yang terbang ke sana ke mari di sudut halaman belakang, tapi tidak berkicau seperti biasanya. Hanya diam, membisu.
Entah kenapa pula si “blue jay” tidak berkicau. Sakit tenggorokan barangkali (hanya menduga duga saja).
# Posting penting:
- Bumbu dan Makanan Indonesia di Asian Shop Amerika
- Pesto Cheese Tortellini – Diantara Masakan Anak
- Masih Ada Dijual Kue Tradisional Amerika Serikat
- Mengejutkan – Ternyata Ada 160 Mesjid di Ukraina
Al kisah, singkat cerita, akhirnya dengan bergumam: ”Daripada menghayal, kenapa tidak dibuat sendiri?”
Keunggulan buat sendiri tentu saja rasanya disesuaikan dengan selera, manisnya diatur, warna lapis juga yang disukai, dan tentu saja jumlah lapisan kue bisa ditentukan mau berapa saja.
Tentu saja ada kelemahan, diantaranya: tidak berkualitas asal asalan karena pembuatnya masih amatiran, serta bahan kue tidak lengkap hanya berdasar apa yang tersedia saja.
Namun demikian, ya, lumayanlah, daripada tidak ada sama sekali!!
# Posting sebelumnya: