- Obituary untuk sepupuku, dr. H. Eko Sonny Tejolaksito, Sp. Rad
Nama sepupuku, dr. H. Eko Sonny Tejolaksito, Sp. Rad muncul di “Yahoo news” dan dalam berita beberapa media tanah air.
Salah satu media menulis: “Kurang lebih 30 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan, satu dokter RSUD Bangkalan, dr Eko Sonny Tejolaksito, dikabarkan meninggal dunia setelah terpapar.”
Kemudian, seorang temannya di medsos menulis: ”Saya bersaksi bahwa almarhum dr. H. Eko Sonny Tejolaksito Sp. Rad adalah orang baik, Allah lebih menyayangimu . . . . . Selamat Jalan.”
-------------------------------
Ketika Konflik Maluku sedang “ganas,” digambarkan oleh media mainstream dengan berita berita “bahkan rombongan jenderal, termasuk Pangab ABRI, takut keluar dari bandara.”
Sepupuku, Sonny, aku memanggilnya, sedang mengabdikan dirinya sebagai seorang dokter dalam ganasnya konflik tersebut.
Apakah dr. H. Eko Sonny Tejolaksito Sp. Rad menyelesaikan pengabdiannya?
Untung, mentalnya tidak seperti para pengecut!
Ya, dia menyelesaikan pengabdiannya sesuai dengan surat penugasan yang diberikan oleh negara Republik Indonesia.
Tuhan punya rencana indah, pengabdiannya berakhir ketika Covid 19 sedang mengganas di mana mana.
Indonesia kehilangan salah seorang putera terbaiknya.
# Yang paling aku kenang, dr. H. Eko Sonny Tejolaksito, Sp. Rad sejak dari kecil sangat takjub, dan sampai akhir hayatnya sangat hormat dengan simbol simbol:
- burung Garuda
- kata: Indonesia!!