Badak
dan Hutan Dibakar
Anda
pasti tahu istilah “MUKA BADAK.” Benar, kata Muka Badak ditujukan
kepada orang orang yang melakukan kesalahan secara berulang ulang,
tapi TIDAK MALU.
Si
Muka Badak ini, bukan hanya Tidak Tahu Malu, tapi juga sakti: KEBAL
terhadap apapun seperti KULIT Badak.
Entah
kenapa pelaku pembakaran hutan yang meluluh lantakkan hutan tropis
ini dapat perlakuan ISTIMEWA.
Bahkan,
ketika negara tetangga PROTES karena asap hutan yang terbakar, tiba
tiba ada suara NYARING membela: loh, kan pembakar hutan itu dari
negara anda!!
-----------------------------------------------
Orang
yang MEMBELA, melindungi sekaligus mencintai si Muka Badak ini, kira
kira disebut apa ya?:
-
Muka Badak juga?
-
Mbah Muka Badak?
Soalnnya
bukan hanya Tidak Tahu Malu, tapi malah memelihara PEMBAKAR rumahnya
sendiri.
Apa?
Rumah? Rumah sendiri?
Ya,
ibarat rumah sendiri didatangani MALING (mengambil harta kekayaan
hutan), kemudian MEMBAKARnya pula
-----------------------------------------------------------
Apa
hubungan kebakaran hutan dengan Badak Sumatra (Dicerorhinus
sumatrensis)?
Bayangkan
saja panjang pulau Sumatra itu 1790 km, luasnya 47 juta hektar,
hampir dua kali pulau Jawa.
Tapi,
jumlah Badak Sumatra tinggal 80 ekor saja. Ini data dari WWF dan
International Rhino Foundation.
Angka
ini turun dari tahun ke tahun. Hutan yang DIBAKAR setiap tahun adalah
salah satu sebab Badak Sumatra hampir PUNAH.
------------------------------------------------
Tahun
2008, ada 50 ekor Badak liar di Kalimantan, setalah 7 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 2015 dinyatakan PUNAH.
Sudah
TIDAK ada Badak Liar di Pulau Kalimantan (Silahkan baca The Star).
Setelah
Punah di Kalimantan, hanya menghitung hari saja akan juga PUNAH di
Sumatra.
----------------------------------------
Ketika
Badak PUNAH, yang tersisa hanya MUKA BADAK dan MBAH MUKA BADAK!!