BERBOHONG
untuk mencari simpati, credit to Google
Kalau
saya tanya ke anak anak Amerika Serikat:
Saya:
Kamu mau jadi apa?
Anak
Amerika (malu malu): Forbes 50!
Saya:
Loh, kenapa tidak menjadi cover Forbes atau Fortune sekalian?
Anak
Amerika: ha...ha... ha..ha
------------------------------------------------
Pertama,
apa artinya Forbes 50? Itu adalah “daftar” 50 orang kaya di dunia
yang diterbitkan oleh Majalah Forbes tiap tahun.
Kedua,
kenapa anak Amerika terbahak bahak kalau saya bilang “cover”
Forbes atau Fortune? Karena itu adalah angan angan “Forest Gump.”
Forest
Gump adalah tokoh “DUNGU” yang diantara cita citanya menjadi
“cover” majalah Forbes dan Fortune. Jika sudah dijadikan cover
majalah tersebut, artinya Orang KAYA di dunia. Nomor satu kaya di
planet bumi.
Tak
tanggung tanggung cita cita orang DUNGU: pingin KAYA RAYA.
--------------------------------------------------
Ketika
kelas 3 SD, buku pertama berbahasa Inggris yang saya wajibkan dibaca
oleh anak saya judulnya: Bamboo Scream. Isinya tentang anak MISKIN,
dalam bahasa Melayu “papa kedana” berasal dari negara MISKIN yang
ingin melanjutkan studi ke negara adi daya, Amerika Serikat.
Angan
angan anak MISKIN itu tidak hanya BERHENTI sampai bisa kuliah di
Amerika, tetapi dia ingin bekerja dan membeli Apartemen di New York.
Kenapa di New York? Karena dia ingin, jika buka jendela apartmennya
yang pertama dia lihat adalah PATUNG Liberty!
----------------------------------------------------------
Pak
Harto, sangat bangga dengan statusnya sebagai anak petani MISKIN.
Tapi, dia membuat yayasan Supersemar yang diantaranya adalah
memberikan beasiswa agar anak anak MISKIN bisa PINTAR.
Beliau
juga membuat program agar jumlah pemegang gelar DOKTOR (S3) sebanyak
10 ribu orang.
Kenapa
10 ribu Doktor (S3)? Karena jumlah 10 ribu orang bergelar Doktor (S3)
adalah jumlah ketika Jepang memulai negaranya membangun Industri.
-----------------------------------------------
Tidak
masalah apakah kita kita anak MISKIN, bukan siapa siapa atau bukan
turunan raja diraja. Kata Cikgu SMP saya, Arif Ja’far: “there is
will, there is way.”
Masalahnya
adalah jika anda seseorang yang ingin menjadi PRESIDEN. Kemudian anda
BERBOHONG tentang siapa diri anda: hari ini menjadi tukang besi,
besok menjadi tukang kayu, lusa menjadi tukang tambal ban. Lain hari
berfoto di GORONG GORONG. Siapa sebenarnya anda?
----------------------------------------------------
Padahal
ketika anda sedang berfoto naik bajaj atau berfoto mendorong gerobak,
saat itu juga anda mengirimkan anak anda berkuliah di Singapura yang
SPP dan biaya hidupnya ratusan juta rupiah pertahun.
Ketika
anda berpura pura makan di warteg, menurut majalah “Investing,”
anda adalah walikota yang DOYAN mengumpulkan duit. Bahkan menurut
Ahok, wakil anda bahwa anda banyak dapat duit dari investor property.
---------------------------------------------------
Dengan
berfoto gaya orang MISKIN, tega teganya anda mengajak putra putri
Indonesia MELARAT, MERANA dan bermental BUDAK!!