Saturday, August 12, 2023
Pertumbuhan Ekonomi Jokowi dan Ganjar Lebih TINGGI dibanding Anies Baswedan - Tibak 66
Friday, August 11, 2023
Undangan Menggoda dari Tetangga - Tibak 65
Thursday, August 10, 2023
AHY dan Sandiaga Uno Dibeking 3 Wakil Gubernur Pulau Jawa - Tibak 64
Sunday, August 6, 2023
Dengan Teknologi AI Menyelamatkan Kaki yang Mau Dipotong - Tibak 63
Friday, August 4, 2023
Gadis Korea yang Memakai Rok Kuning - Tibak 62
Jalan pagi kali ini, istri bercerita tentang "menderitanya" menjadi perempuan di Korea, China dan Jepang. Bukan berarti menjadi lelaki lebih baik. Wajar kalau dalam setiap survei mereka tidak masuk sebagai bangsa yang hidup bahagia.
Wednesday, August 2, 2023
NKRI Harga Mati Kelaparan - Tibak 61
Dulu ada buku judulnya kira kira "Mati Ketawa Ala Rusia," kalau sekarang mngkin bisa dibuat MATI karena hal hal berikut.
MATI dilaporkan ke Polisi karena soal Firaun. Entah siapa si Firaun ini, sampai mengundang kemarahan menyebut namanya.
MATI matian membela presiden karena kata "Bajingan TOLOL." Kalau presiden TIDAK Tolol dan bajingan, kenapa bawa bawa ke polisi?
Banyak hal hal paradok berlangsung setiap hari di orde "anak, menantu, ipar" menjadi pejabat publik.
Hampir setiap hari selfie di sawah, tapi tanpa rasa malu impor beras dari Singapura, negara yang tidak punya sawah. Setiap saat ke pasar, tetapi merasa kaget harga ayam Rp52 ribu sekilo., kaget minyak goreng tak ada, kaget harga jagung naik.
Ya, cuma kaget saja dari waktu ke waktu. Kalau bisanya cuma kaget, lalu apa bedanya antara presiden dan Firaun?
Apakah presiden kaget, ketika terjadi "NKRI Harga Mati Kelaparan?"
Kalau di foto foto yang beredar, presiden mikul karung beras malam hari, kemudian membagikannya ke rumah rumah.
Seolah olah, rakyat Indonesia kekenyangan, karena punya presiden bagi bagi beras langsung ke rakyat.
Tapi, betapa kagetnya, ada berita rakyat MATI lapar. Ini bukan sekali, sudah beberapa kali rakyat MATI lapar.
MATI kelaparan di negara yang kononnya punya presiden merakyat!!
Sunday, July 30, 2023
Hanya Cak Imin yang Menyaingi Jam Terbang Politik Megawati – Tibak 60
Munculnya Muhaimin Iskandar dan AHY sebagai Top 5 Cawapres dari PDI-P mengindikasikan Jawa Timur sebagai daerah PENTING dalam setiap Pilpres.
Dalam 4 kali Pilpres langsung, tidak ada presiden terpilih kalah di Jatim. Kalau mau jadi presiden RI, ya, HARUS menang di Jatim.
Kenapa AHY dan Cak Imin?
Karena mereka punya basis kuat di Jatim. Punya partai politik dan modal suara dari hasil pileg 2019 masing masing sekitar 10 juta dan 13 juta suara. Hasil Pilkada 2020 Partai Demokrat dan PKB juga sangat bagus!
Mahfud MD, Khofifah, Yenny Wahid dan siapapun cawapres yang beredar TIDAK punya sumber suara yang jelas, tidak punya partai politik bahkan TIDAK punya duit!
Pilihan PDI-P terhadap AHY dan Cak Imin sebagai cawapres UNGGULAN membuktikan kejelian dan kematangan politik Megawati.
# Posting penting:
- Demokrat AHY Unggul di Jawa- Surya Paloh si Tong Kosong Tidak Berprestasi
- 5,4 Juta Rakyat China Bekerja di Amerika Menghindari Jadi Budak Komunis
- Tanpa Subsidi Harga BBM Amerika Serikat Lebih Murah dari Pertalite
- Blackberry Berbuah di Belakang Rumah Kami
Perbedaan antara AHY dan Cak Imin, pasti sudah anda ketahui, yaitu AHY punya latar belakang militer, sedangkan Cak Imin berasal dari NU.
NU Cak Imin adalah NU tulen, asli, originil. Bukan NU sertifikat! Bukan pula NU jadi jadian.
Kelebihan AHY sudah saya tulis di beberapa posting sebelumnya. Kemudian, apa kelebihan Cak Imin?
Pria yang selalu tersenyum ini memulai karier politik dalam usia belia sebagai Sekjen PKB tahun 1998. Kemudian ketua umum PKB sejak tahun 2005 sampai hari ini.
Boleh dikatakan, usia 25 tahun PKB adalah usia karier politik Muhaimin Iskandar.
Otomatis, banyak peristiwa politik penting Indonesia telah dilaluinya. Mungkin anda kaget, ternyata penentuan Cawapres Ma’ruf Amin tidak lepas dari lobi Cak Imin. Padahal cawapres kuat tahun 2019 adalah Mahfud MD. Diberitakan sudah ukur baju segala. Sudah ramai pula yang berkumpul di rumah pak Mahfud.
Saat ini, dalam konteks jam terbang politik, hanya Muhaimin Iskandar yang bisa menyaingi Megawati.
Megawati menjadi Ketum PDI-P sejak tahun 1998. Benar, Megawati ketua PDI tahun 1993, tapi tidak diakui pemerintah. Maka, imbanglah jam terbang politik Megawati dan Cak Imin.
Mereka ini sangat rasional dalam berpolitik. Belum ada yang menandingi dua tokoh ini.
Apakah kelebihan Cak Imin akan mengantarkannya sebagai wapres dari PDI-P? Atau, AHY yang diajukan oleh PDI-P?....atau?
Hanya waktu yang akan menjawabnya!
# Posting sebelumnya: