Selama berada di Amerika hanya sekali ketemu warga Suriname turunan Jawa, itupan secara kebetulan saja di sebuah acara di Universitas.
Dia mengaku datang ke Amerika untuk studi bidang IT. Salah satu bidang favorit mahasiswa asing.
Coba tebak!
Apakah saya berkomunikasi pakai bahasa Indonesia atau Jawa atau?
Ya, saya berkomunikasi memakai bahasa Inggris. Karena turunan Jawa Suriname itu hanya bisa bahasa Belanda dan Inggris.
Dia mengaku, memang bahasa Jawa masih dipakai di perkampungan perkampungan mayoritas Jawa.
# Posting penting:
- Hanya SBY yang Bisa MENYAPU Bersih Suara Pulau JAWA
- IQ Indonesia Setara Timor Leste – TERENDAH di ASEAN
- 1.000 Intelektual Hengkang dari Indonesia Setiap Tahun
- Apakah Arab Bisa Menjadi Presiden Negara Israel?
Anak muda seperti dia lebih memilih bahasa Belanda dan Inggris sebagai alat komunikasi.
Alasannya, dua bahasa Eropa itu memudahkan mereka:
- memperlancar bisnis internasional
- dan membuka peluang berkarier di dunia (Eropa dan Amerika).
Adalah fakta bahwa Income Perkapita nominal Suriname sebesar US$ 7.200 (Rp 108 juta) per tahun.
Sementara Income Perkapita saudara tuanya, Indonesia sebanyak US$ 4.600 (Rp 69 juta) pertahun.
Kemudian index kualitas SDM Suriname ranking 97 dunia, negara kita, Indonesia cuma ranking 107 dunia.
Kemampuan dua bahasa asing penting dunia (Belanda dan Inggris) serta SDM yang baik, menyebabkan banyak orang Suriname menjadi tenaga ahli di Amerika dan Eropa.
Diperkirakan jumlah orang Suriname di Amerika tidak kurang dari 15.000 (Lima Belas Ribu) jiwa.
Umumnya, orang Suriname bermigrasi ke Belanda, karena sistem pemerintahannya, termasuk pendidikan dan kesehatan masih sama. Sehingga menyebabkan mereka mudah menyesuaikan diri.
Terakhir, populasi Suriname hanya 600.000 (Enam Ratus Ribu) Jiwa, tidak sampai 1 juta jiwa.
# Posting sebelumnya:
- Indonesia – Nomor Dua di Dunia Kematian Karena Gigitan Ular – Bagian 2
- Kenapa Jerman Lebih Bahagia Dibanding Amerika Serikat?
- Menang Hadiah Nobel Setelah Masuk Rumah Sakit Jiwa – Psikologi 11