Berdasarkan aturan pemerintah Arab Saudi tahun 2021 (Dawn, 31 May 2021), volume adzan dari mesjid mesjid “harus rendah”, sehingga cukup nyaman didengar di dalam mesjid saja.
Sementara itu, di negara Amerika Serikat yang selalu DITUDUH:
- laknatullah
- anti Islam
- dan sebutan buruk lainnya.
Bahkan brutalnya Vladimir Putin yang mengebom ribuan mesjid beserta perempuan dan anak anak itu karena kesalahan Amerika Serikat.
Entah di mana pangkal, entah di mana pula ujungnya.
TERNYATA suara adzan boleh LEBIH KERAS jika dibandingkan dengan negara Arab Saudi.
Seberapa KERAS suara adzan di Arab Saudi Vs Amerika Serikat?
Ukuran nyaringnya suara disebut dengan istilah “decibe” (dB). Semakin tinggi ukuran decibel (dB), maka semakin nyaring, semakin membuat telinga PEKAK.
Ukuran dB suara adzan yang dibolehkkan oleh pemerintah Arab Saudi adalah sepertiga (1/3) dari suara loudspeaker.
Loudspeaker itu sendiri sebesar 90 dB.
Dengan demikian, suara adzan yang diperbolehkan oleh pemerintah Arab Saudi adalah 30 dB.
Bagaimana dengan di Amerika Serikat?
UU yang baru disahkan oleh negara bagian Minnesota, bahwa adzan boleh dikumandangkan sekeras 70 dB.
Artinya?
Orang Islam di Minnesota, Amerika Serikat BISA melantunkan suara adzan 2 (dua) kali lebih keras jika dibandingkan dengan di Arab Saudi!
Ya, itulah negara kafir laknatullah Amerika Serikat, ternyata suara adzan boleh dikumandangkan keras keras.
# Posting sebelumnya:
- Sawan Fibrosis: Pilpres 2019- Jokowi Untung, Petani Tebu Buntung
- Debat Capres 2019- Kesan Dunia, Jokowi “Kurang Ajar”
- Pilpres 2019- Saving Private “Sumitro Djojohadikusumo”