Baru saja kita bicara tentang naiknya harga minyak (BBM) dan barang barang konsumsi (pangan):
- Inflasi Menggila - Harga Makanan Naik Sampai 30% di Amerika Serikat
Ketika mengisi bensin di SPBU hari ini, harga minyak sudah sedikit turun, kalau dirupiahkan turunnya sekitar Rp1.000,-
Minyak mentah dunia juga sudah turun, dari harga tertinggi US$85 per barel, saat sekarang sekitar US$78. Turun US$7 per barel.
Angka ini diperkirakan akan terus turun sampai saat natal dan tahun baru nanti.
Kenapa harga BBM turun dan akan terus turun dalam jangka pendek?
Ini berkat jasa presiden Amerika Serikat dan China.
Bagaimana jalan ceritanya?
Setelah perang dagang Amerika dan China di era Donald Trump, baik presiden Amerika dan China mulai melakukan pendekatan.
Perang dagang tersebut menyebabkan kedua negara menjadi abu alias kalah, tidak ada yang untung.
Efek negatif itu dirasakan oleh Amerika Serikat dalam bentuk:
- menyulitkan petani mengekspor hasil pertanian dan peternakan.
- naiknya harga harga di tingkat konsumen.
Sedangkan dampak buruk terhadap China diantaranya adalah:
- pertumbuhan ekonomi melambat
Dalam pertemuan secara virtual ada beberapa topik yang dibahas oleh Joe Biden dan Xi Jinping.
Untuk bidang ekonomi, topik penting yang dibahas adalah harga minyak. Kemudian Amerika dan China sepakat untuk menurunkan harga minyak yang terlalu liar.
Caranya?
Mengeluarkan cadangan (oil reserve) kedua negara. Sudah dikeluarkan beberapa juta barel. Dan direncanakan sekitar 20 sampai 30 juta barel mulai bulan depan.
Pasarpun langsung merespon dengan menurunkan harga minyak di tingkat global dan di level SPBU!
# Posting sebelumnya: