Hanya
ilustrasi saja
Setelah
membungkam aktivis pro demokrasi di Hong Kong, dan mengamputasi
penguasa laut Natuna, Indonesia, maka China semakin “percaya diri.”
China
juga telah “memotong” lidah pemilik laut Natuna, sehingga kata
kata yang keluar cuma:”negeri sahabat…. Mari datang.”
Kemudian,
maksud hati ingin menggertak, dimana lebih dari 150 pesawat China
“mendekati” wilayah udara Taiwan selama 4 kali berturut turut.
Mendekati
berarti belum masuk ke wilayah udara yang ditetapkan oleh UU
internasional, yaitu 12 mile dari garis pantai.
Tetapi
Taiwan menganggap ini ancaman serius terhadap pertahanan negara pulau
tersebut.
Kemudian,
apa respon Taiwan?
Mengirimkan
jet tempur untuk menghalau pesawat penceroboh dan menghidupkan
“missile air defense system.”
Dengan
anggaran pertahanan yang hampir sama dengan Indonesia, kenapa Taiwan
begitu berani?
Warna
biru adalah batas wilayah udara Taiwan (Credit to CIGGeography)
Ya,
anggaran belanja pertahanan Taiwan sekitar Rp154 Triliun, hampir sama
dengan anggaran pertahanan Indonesia yang Rp137 Triliun.
Seperti
yang ditulis sebelumnya bahwa anggaran pertahanan Indonesia 100 kali
lebih besar dari Hamas, Gaza, Palestina:
Pertanyaannya
kemudian, kenapa baik Taiwan dan Gaza punya nyali melawan raksasa?
Jawabannya
simpel saja, yaitu moral, mental atau jiwa patriot.
Lebih
dari itu, jumlah pesawat tempur Taiwan 420 jet, sementara China hanya
400 jet.
Pasif
Radar Taiwan bisa mendeteksi pesawat siluman, Stealth J-20 milik
China, dan rudal Taiwan bisa menembak jatuh 4 pesawat siluman
sekaligus.
Selat
antara Taiwan dengan China bisa diubah menjadi ladang ranjau hanya
dalam tempo beberapa hari.
Dan yang terpenting, dua sahabat Taiwan yaitu Amerika Serikat dan Jepang
siap masuk ke gelangang perang, jika China menyerbu Taiwan.
China
(RRC) bisa hancur lebur, dan mundur 100 tahun.
#
Posting sebelumnya: