Beda dengan 10 atau 20 tahun lalu, dimana lulusan universitas sangat gampang mencari kerja di China.
Alumni universitas top akan mengisi peluang kerja di BUMN basah dan perusahaan asing, terutama Amerika Serikat.
Top 3 universitas di China adalah:
- Tsinghua University
- Zhejiang University
Saat ini SANGAT sulit mencari kerja di China untuk lulusan universitas Top 3 sekalipun.
Jikapun ada, hanya posisi “part time,” training, magang dan sebagainya. Gajipun sangat kecil.
Tak jarang pula dibayar “hanya separuh,” karena dianggap bukan posisi tetap atau full time.
Terus?
Ada banyak faktor, sulitnya mencari kerja untuk lulusan universitas:
1) Pemerintah China menutup banyak BUMN, karena sarang penyamun (maling uang rakyat)
2) Hengkangnya perusahaan Amerika Serikat
3) Jumlah lulusan yang melimpah, diperkirakan 9 juta lebih per tahun.
Untuk poin 2) Hengkangnya perusahaan Amerika Serikat dari negeri tirai bambu karena perang dagang selama era presiden Donald Trump.
Siapa yang untung dalam perang dagang ini?
Kedua duanya rugi, jika dilihat dari volume dan nilai uang perdagangan selama era Donald Trump.
Perusahaan Amerika Serikat yang relokasi ke berbagai negara, kondisinya tidak baik baik saja.
Perang dagang ini merembes juga ke politik, dimana Amerika Serikat menutup salah satu konsulat China di Houston, Texas:
China membalas dengan mengusir beberapa diplomat Amerika dari Beijing. Hubungan diplomatikpun sempat tegang.
Kemudian, apa hubungannya dengan judul:”Generasi Muda China - Tidak Usahkan Menikah, Punya Pacarpun Tidak Bisa?”
# Bersambung ke part 2.
## Posting sebelumnya: