Dulu, duluuu…waktu masih mahasiswa, ketika musim salju tiba, pembimbing saya menyarankan untuk mengkonsumsi buah buahan dan sayuran, agar daya tahan tubuh saya kuat, tidak jatuh sakit karena perubahan cuaca.
Tidak ada yang menyarankan saya untuk mengkonsumsi vitamin C tablet atau Vitamin C supplemen yang dijual di supermarket atau apotik.
Itu di Eropa, bagaimana di Amerika?
Banyak orang Amerika menyukai “red bell pepper,” bahkan ada yang mengkonsumsinya setiap hari.
Kami sendiri sangat familiar dengan pepper jenis ini, walaupun tidak menyantap hari hari. Gampang ditemui di setiap toko sayuran dan mini market.
Harganya cukup terjangkau untuk ukuran orang Amerika, hanya kurang dari US$ 1 per biji.
Fresh dan warnanya sangat menggoda.
Jika ada pertanyaan perbandingan: yang mana lebih banyak mengandung vitamin C? - Red bell pepper atau jeruk?
Anda mungkin dengan cekatan menjawab: JERUK.
Apakah jawaban anda benar?
Salah
Sudah tentu Salah.
Mengapa?
Sebuah jeruk mengandung vitamin C sebanyak 69.7 mg.
Vitamin C yang dikandung oleh red bell pepper adalah 190 mg, kira kira 3 kali vitamin C yang dikandung oleh jeruk.
Buah buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C lebih banyak dari jeruk, seperti yang dilaporkan oleh Christine Matthels (Health, January 27, 2020) adalah:
- Mangga, 122,3 mg
- Nenas, 78,9 mg
- Kale, 80,4 mg
- Broccoli, 132 mg
- Pepaya, 88,3 mg
- Strawberry, 84,7 mg
- Cauliflower, 127,7 mg
- Brussels sprouts, 74,8 mg
- Kiwi, 137,2 mg.
Sekarang, setelah membaca tulisan ini, anda jadi mengerti bahwa banyak sekali alternatif sumber vitamin C.