Pada posting lalu, sudah disinggung tentang varian B.1.617 yang merupakan cikal bakal varian Delta yang originnya dari India:
Di India varian B.1.617 sudah mengalami paling sedikit 13 kali mutasi. Varian Delta tak lain adalah mutasi B.1.617 menjadi B.1.617.2.
Lihat perbedaannya:
Apa karakter varian Delta?
Berdasarkan keterangan dari WHO (25 Juni 2021), karakter varian Delta masih “agak” mirip dengan B.1.617:
-
cepat menyebar, dan kemudian cepat menginfeksi manusia.
- agak lebih ganas dari varian sebelumnya.
Apa arti dari kalimat “bisa (lebih baik) dalam hal “menghindari” immune system kita?”
Artinya, si virus varian Delta bisa “resistent” terhadap vaksin pada tingkat “moderate.”
Arti lain, Delta umumnya menginfeksi orang yang belum divaksin sama sekali atau yang baru satu kali disuntik vaksin.
Ada juga yang sudah dua kali divaksin, tapi masih terinfeksi oleh virus varian Delta. Jumlahnya tidak banyak.
Kemudian, apa pula varian “Delta Plus?”
Varian ini adalah hasil mutasi dari varian Delta. Karakter dasarnya sangat mirip.
Apa yang dimaksud dengan “plus?”
Terjadi mutasi pada “spike protein.”
Lihat “duri terbalik” atau “paku terbalik” yang berwarna merah pada photo di atas, itulah yang disebut “spike protein.”
Mutasi pada “spike protein” ini menyebabkan virus Covid 19 lebih mudah masuk ke dalam sel paru paru (pernafasan).
Soal mutasi pada “spike protein” ini sudah mulai terjadi pada varian Inggris (Alpha):
Jadi mutasi “spike protein” pada varian Delta Plus menyebabkan virus Covid 19 semakin GANAS dan ganas.