Pada tulisan yang berjudul: Why Many Big Cities are Sinking? | Tanza Erlambang Update, diketahui bahwa turunnya permukaan tanah merupakan penyebab utama banjir.
Hal ini terjadi di banyak kota kota besar dunia, baik di negara berkembang mapun negara maju, tidak terkecuali Jakarta, Indonesia.
Selain Jakarta, kota kota yang mengalami penurunan permukaan tanah diantaranya sebagai berikut:
- Washington – USA
- Beijing - China
- Venice – Italia
- Houston – Texas, USA
- Tokyo, Jepang
- Long Beach, California, USA.
Jakarta adalah kota dengan tingkat penurunan tanah tertinggi di dunia, yaitu sebesar 4 meter semenjak tahun 1970 (silahkan baca laporan BBC, 13 Agustus, 2018).
Di beberapa titik bahkan lebih dari 6 meter. Jadi, wajar jika Jakarta gampang tergenang dengan sedikit hujan saja.
Kenapa permukaan tanah bisa turun?
PENYEBAB utama turunnya permukaan tanah adalah exploitasi atau pemakaian air tanah secara besar besaran dalam tempo yang panjang.
Exploitasi air tanah dilakukan oleh penduduk dan industri yang terus bertambah, seperti tanpa kendali.
Bagaimana kota kota lain mengatasi penurunan permukaan tanah dibandingkan dengan Jakarta?
Ada tiga cara yang dilakukan kota kota lain:
- Dilakukan oleh kota Tokyo, Jepang dan Beijing, China
- Dilakukan oleh Long Beach, California dan Jakarta, Indonesia.
- Dilakukan oleh kota Venice, Italia.
Apa perbedaan antara kota Jakarta, Indonesia dan Long Beach, California, USA?
Long Beach, California, USA memasukkan air dengan cara injeksi memakai teknologi tinggi.
Sementara Jakarta?
Memakai teknologi “kearifan lokal,” yaitu sumur resapan.
Hasilnya?
Apakah ada korelasi dengan BANJIR?
Silahkan baca media mainstream seperti Kompas (13 Februari, 2021), Detik (16 Oktober, 2020), Kumparan (22 Februari, 2021) dan Merdeka (9 Februari, 2021)
Banjir Jakarta SUDAH berkurang sejak 3 tahun TERAKHIR.
SYABAS atau salut, kata orang Malaysia untuk gubernur DKI, Jakarta: Anies Baswedan!!
# You may like to read:
- Why 3 billion Birds Have Lost in North America? | Tanza Erlambang Update