Ketone-acidosis adalah kondisi ketika tubuh mengakumulasi Ketone dan gula darah pada level yang berbahaya. Hal ini menyebabkan darah menjadi “acid,” dan bisa mematikan.
Kenapa bisa terjadi Ketone-acidosis? Terjadi karena tubuh kurang atau tidak cukup untuk memecah gula menjadi energi.
Untuk memahami kenapa gula darah tidak bisa dipecah, silahkan baca:
- Apa yang Dimaksud dengan Diabetes type 2? - Sakit Diabetes 1.
Kemudian, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Pembakaran lemak menghasilkan Keton (asam), sehingga disebut Ketone-acidosis.
Pasien diabetes Type 1 sangat rentan terhadap Ketone-acidosis. Jika tidak dirawat dalam periode tertentu (jangka panjang) bisa mengancam hidup, bahkan bisa menyebabkan “koma” atau bahkan kematian.
Hal ini terjadi karena “acid” yang berlebih lebihan dalam darah (karena kosentrasi Ketone yang terlalu tinggi) bisa menyebabkan sistem tubuh berhenti bekerja.
Diantara tanda tanda terjadinya “diabetic Ketone acidosis” adalah sebagai berikut:
- Hyperglycemia (tingginya gula darah)
- Selalu buang air kecil yang mengandung tingginya level Ketone.
- Merasa lelah (merasa lemah badan)
- Haus
- Kulit dan bibir kering
- Muntah muntah
Ringkasan yang bisa dibuat agar bisa menghindari Ketone-acidosis untuk penderita pasien diabetes type 1, ditulis oleh Mayo Clinic ( 2019):
- rawat diabetes melalui medikasi rutin, diet berkualitas dan olahraga yang memadai
- monitor gula darah secara harian dan usahakan tetap di kisaran normal.
- Monitor kadar Ketone di air kencing memakai Ketone test kit.
- sudah barang tentu pasien diabetes type 1 perlu bantuan emergency secepatnya jika curiga dengan kondisi Ketoacidosis.
Hanya sekedar info bahwa sekitar 30 juta orang menghadapi masalah Ketoacidosis di Amerika Serikat.
Reference:
Mayo Clinic. 2019. Diabetic Keoacidosis. Retrieved from Mayo Clinic Org.
# Judul asli dalam bahasa Inggris:
- Can Diabetic Ketone-acidosis Lead to Death? - Diabetes 9 | Tanza Erlambang Update