Sawan Fibrosis

Sunday, February 21, 2021

Breaking News – Covid 19 BERHASIL Diatasi – Vaksinasi Sukses

Data “infection rate” harian Covid 19 negara Israel

Hari ini terjadi kejutan, dimana sudah TIDAK ada infeksi alias NOL infeksi virus Covid 19 di Israel. Infeksi tertinggi sebanyak 15.937 jiwa terjadi pada tanggal 25 Januari 2021 lalu.

Ini akibat program vaksinasi, 78,78% penduduk Israel sudah divaksinasi dengan vaksin Biontech-Pfizer (inventor ilmuwan Turki – Amerika).

Apa yang bisa ditafsir dari fakta ini? Diantaranya sebagai berikut:

1) Sudah tercapai “herd immunity”

2) Vaksin terbukti efektif untuk mencegah infeksi dan transmisi virus Covid 19.


Seperti posting lalu bahwa “herd immunity” bisa dicapai jika minimal 70% penduduk divaksin, dan sempurna jika 90% penduduk disuntik vaksin.

Silahkan baca posting saya yang lalu tentang “herd immunity:”

Kenapa Coronavirus Bermutasi Menjadi Supercovid?

- Is Herd Immunity without Vaccine the Worst Strategy? - Virus 9.


Negara mana saja yang akan mencapai “herd immunity” dan NOL infeksi Covid 19? Kapan?


Es yang menyeliputi ranting, hanya ilustrasi

Setelah Israel, ini negara yang akan mencapai “herd immunity:”

1) Denmark, 100% divaksin pada bulan Juni 2021

2) Amerika, 70% divaksin sekitar Juni 2021, 90% Sekitar Oktober 2021.


Sebenarnya, infeksi rate bisa rendah atau nol, meskipun tanpa vaksinasi, asalkan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Negara yang nol infeksi hanya dengan vaksinasi sekitar 10% adalah:

- Islandia

- New Zealand


Negara yang nol infeksi dengan menjalankan protokol kesehatan dan punya pelayanan kesehatan yang “sempurna:”

- Saint Lucia

- Mauritius.


Pelayanan kesehatan di negara Saint Lucia dan Mauritius sudah saya tulis. Silahkan baca di:

- Two Countries with Zero New Cases of Covid 19 – Virus 16.


Namun demikian, hanya vaksinasi yang bisa melindungi tubuh dari penyakit secara “sempurna.”

Semoga pandemic Covid 19 segera berakhir.

Saturday, February 20, 2021

Thailand Sukses Mengembangkan Vaksin untuk Covid 19 Varian Baru

Vaksin buatan Thailand (credit to The Star)

Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand telah sukses melakukan uji coba vaksin terhadap hewan, yaitu tikus dan monyet.

Vaksin yang dinamai “chulacov19” ini memakai teknologi terkini, yaitu teknologi mRNA, sama dengan teknologi yang dipakai dua vaksin Amerika Serikat, yaitu Biontech-Pfizer dan Moderna.

Keunggulannya dibandingkan dengan vaksin negara manapun di muka bumi ini adalah “chulacov19” merupakan vaksin generasi kedua.

Maksudnya apa itu vaksin generasi kedua?

-----------------------------

Vaksin yang khusus dikembangkan untuk menghadapi virus virus varian baru, dan siap menghadapi pandemi virus masa depan.

Bukankah sudah ada vaksin yang yang bisa menghadapi Covid 19 varian baru?

Ya, tapi bedanya, vaksin Amerika Serikat, Johnson & Johnson masih vaksin generasi pertama:

- Vaksin untuk Virus Covid 19 Varian Baru yang Ganas.


Es yang menyelimuti ranting pohon.

Langkah selanjutnya adalah melakukan “clinical trials” pada manusia bulan depan (Maret, 2021) atau paling lambat bulan April, 2021.

Dua suntikan berjarak masing masing 3 minggu akan diberikan kepada sukarelawan:

- 75 sukarelawan untuk tahap I

- 300 sampai 600 sukarelawan untuk tahap II


Hasilnya akan direview oleh lembaga independen. Dari situ akan dilakukan langkah langkah strategi berikut.

Jika semua berjalan lancar, maka Thailand akan memproduksi vaksin dengan kapasitas sebagai berikut:

- 5 juta dosis pada akhir tahun ini.

- 20 juta dosis pertahun setelah produksi perdana.


Untuk rakyat dan pemerintah Thailand, produksi vaksin Covid 19 ini punya DUA makna sekaligus:

-1) Thailand menguasai teknologi tinggi (mRNA) dalam pembuatan vaksin. Berarti juga mengalahkan teknologi vaksin China dan Rusia.

-2) Pemerintah Thailand bisa MENGHEMAT devisa untuk impor vaksin yang kalau dirupiahkan triliunan rupiah.


Terakhir, dunia semakin punya banyak pilihan vaksin untuk mengatasi pandemic Covid 19!!


# Posting dalam bahasa Inggris:

- Thailand has Developed Own Vaccine - Science and Technology 6.

Thursday, February 18, 2021

Badai Salju Masih Belum Berlalu di Amerika Serikat

Fig 01- Salju tebal di mana mana.

Mulai dari Senin lalu, 15 Februari 2021, hampir semua “states” di Amerika Serikat dilanda badai salju.

Februari biasanya suhu sudah mulai hangat, sehingga musim semi semestinya bermula di “states” bagian selatan Amerika.

Tiba tiba badai salju membuat semuanya berubah. Musim semi tertunda, suhu bahkan mencapai -33 (minus 33) derjat Celsius di beberapa “states” belahan utara seperti Colorado, North Dakota, New York, Maine, Washington (Seattle) dan Minnesota.

Badai ini berdampak pada lebih dari 100 juta orang, dan menyebabkan berbagai problem, diantaranya:

- listrik mati, menimpa 2,1 juta rumah tangga.

- air berhenti mengalir, karena pipa tersumbat

- lebih dari 20 orang meninggal dunia

- BBM terhenti, karena penyumbatan pipa.

- toko toko makanan tutup.


Fig 02- Perbaikan jaringan listrik di sekitar perumahan kami

Texas adalah negara bagian yang paling parah di wilayah selatan. Masalah menumpuk sehingga menjadi krisis:

- krisis listrik, hampir satu juta rumah gelap gulita

- krisis air, jutaan orang tak bisa mengakses air bersih

- krisis BBM


Fig 03- Pohon dengan ranting ditutupi es

Diduga, krisis di Texas terjadi karena “state” sangat tergantung pada satu sumber energi yaitu MINYAK.

Kerusakan dan bekunya pipa minyak, menyebabkan multi krisis yang berkaitan dengan listrik dan hal hal penting yang berkaitan dengan minyak.


Fig 04- Dahan pohon patah, sehingga menutupi jalan.

Kota kami yang juga terletak di selatan, biasanya suhu mulai hangat sekitar 15 derjat Celsius di bulan Februari.

Saat ini suhu terendah tercatat -8 (minus 8) derjat celsius. Dingin membeku.

Sekitar sepertiga tetangga di perumahan kami mati listrik. Akibatnya, bukan hanya rumah gelap gulita, tetapi juga tidak bisa menghidupkan pemanas dan kompor listrik.

Setelah dua hari dua malam (50 jam), akhirnya dingin di luar mulai meresap ke dalam rumah.

Mereka yang tidak punya “genset generator” dan perapian, akhirnya memutuskan mengungsi.

Kami sendiri?

Alhamdulillah listrik TIDAK mati, dan air berjalan lancar.

Tapi, badai salju masih belum berlalu. Badai kedua diperkirakan akan terjadi minggu depan.

Jika kondisi buruk, maka kami siap siap mengungsi ke rumah sakit. Dimana istri punya kamar khusus yang bisa dipakai untuk menginap selama bencana.


# Rumah sakit juga adalah “food banks.”

- mendistribusikan sembako gratis untuk penduduk di sekitarnya.


## Posting dalam bahasa Inggris:

Icy in my Neighborhood during Recently Snow Storm | Tanza Erlambang Update


Sunday, February 14, 2021

Vaksin untuk Virus Covid 19 Varian Baru yang Ganas

Vaksin Johnson & Johnson (credit to Mint)

Pada posting lalu, kita bicara tentang 3 varian baru virus Covid 19:

Kenapa Coronavirus Bermutasi Menjadi Supercovid?

Virulence of Covid 19 Variants in Japan – Virus 35


Tiga virus varian baru adalah sbb:

- varian Inggris (UK), diidentifikasi dengan nama B.1.1.7

- varian Afrika Selatan, disebut juga 20H/501Y.V2 atau B.1.351

- varian Brazil (varian yang banyak ditemui di Jepang), dikenal juga P.2


Baik vaksin Biontech – Pfizer, maupun Moderna “bisa” melawan virus varian Inggris dan Afrika Selatan, tetapi masih dalam penelitian apakah bisa mengatasi virus varian Brazil (Jepang).

Berita buruk bahwa “clinical trial” vaksin Inggris, AstraZeneca – Oxford dihentikan, karena TIDAK efektif melawan varian baru dari Afrika Selatan.

Berita baik adalah vaksin Johnson & Johnson, vaksin ketiga yang diproduksi di Amerika Serikat mampu melawan Corona virus varian baru.

Berapa efektif rate vaksin ini?


Bunga Magnolia, hanya ilustrasi

Efektif rate vaksin Johnson & Johnson untuk menghadapi varian varian dari 3 lokasi adalah sebagai berikut:

- 72% untuk varian yang ada di Amerika Serikat.

- 66% untuk varian yang berasal dari Amerika Latin, termasuk Brazil (asal varian Jepang)

- 57% untuk varian dari Afrika Selatan


Untuk Amerika Serikat, mengingat ada paling sedikit 22 varian baru, termasuk 3 varian dari Inggris, Afrika Selatan dan Brazil, maka dapat disimpulkan:

- Vaksin Johnson & Johnson efektif untuk mengatasi virus varian baru yang GANAS.


Selain Johnson & Johnson, baik vaksin yang diproduksi di Amerika maupun Eropa sedang diupayakan untuk dimodifikasi atau upgrade menghadapi virus Covid 19 varian baru yang terus bermunculan.

Semoga Covid 19 cepat berlalu!


# Artikel dalam bahasa Inggris:

- Can Johnson & Johnson’s Vaccine Contains New Variants? - Virus 37.

Friday, February 12, 2021

Ketika Musim Kawin Tiba di Danau Kota

Camar terbang di permukaan danau

Kawin?

Siapa yang kawin di danau kota?

Beberapa bulan lalu, saat berjalan pagi mengitari “jogging track” danau, hampir tidak ada orang, hanya beberapa gerombolan burung migrasi berenang di permukaan air.

Terus?

Apa hubungannya dengan kawin?

Baru baru ini, kami bertemu dengan banyak orang dan burung yang lebih banyak lagi. Anak anak kelihatan sangat senang memberi makan unggas liar tersebut.

Diantara burung tersebut adalah camar.

Anda barangkali heran bahwa ada burung camar di danau atau daratan.

Sayapun cuma tahu bahwa burung camar ada di pinggir pantai atau pulau pulau terisolir.


Camar jenis ring billed (credit to All About Birds)

Kalau di Amerika dan Eropa, burung camar bisa ditemui di mana saja, kecuali di tempat tempat ini:

- hutan belantara

- padang pasir

- pegunungan tinggi


Daerah daerah yang banyak ditemui camar, diantaranya:

- danau

- sungai

- daerah pertanian

- lapangan parkir

- pinggiran kota

- pemukiman perkotaan


Ada sekitar 50 jenis burung camar di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh Melissa Mayntz yang dipublikasi di “the Spruce” tahun 2019.

Paling kurang ada 6 spesies camar yang mengunjungi kota kami. Ada yang dalam gerombolan kecil, sedang dan besar pada musim tertentu. Jenis camar tersebut:

- camar ring billed

- camar Herring

- camar Bonaparte

- camar Lesser black backed

- camar Laughing

- camar Franklin


Burung camar yang berasal dari utara Amerika bermigrasi ke selatan, ke daerah yang lebih hangat ketika musim dingin yang membeku.

Kemudian, musim kawin sekitar Februari, dan diikuti dengan musim bertelur setelah itu.

Betina bertelur sebanyak 2 sampai 4 butir, menetas setelah 25 hari. Bayi camar sudah bisa terbang ketika berusia 5 minggu (35 hari).

Ketika berusia 7 minggu (49 hari), burung camar sudah bisa hidup mandiri, dan siap pulang ke asal usulnya di utara Amerika, sampai ke Alaska.

Baca juga: The breeding Season of Gulls - Nature and Wildlife 28.

Tuesday, February 9, 2021

Ketika TUHAN Mati Terbunuh oleh Virus

Kubur salah satu Firaun (credit to ancient history encyclopedia)

Apa?

Tuhan mati terburuh oleh virus?

Tuhan dan virus yang mana satu?

Salah satu Firaun yang mengaku tuhan, yaitu Ramses V mati terbunuh oleh virus cacar (smallpox) pada usia yang sangat muda!!

Ada dua jenis virus yang menyebabkan sakit cacar:

-Variola major

- Variola minor

Semenjak era Firaun, 3 ribu tahun lalu, virus cacar telah membunuh manusia lebih dari satu juta orang setiap tahunnya.

Pada abad ke 20 saja, sekitar 500 juta mati karena virus cacar. Jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan perang di manapun, termasuk dua perang dunia, PD I dan PD II ditambahkan.

Awalnya, tidak ada obat, tidak ada vaksin.

Masa inkubasinya antara 7 sampai 19 hari atau 10 sampai 14 hari. Mortality rate sangat tinggi, yaitu 30%.

Tidak ada negara yang bebas pandemi cacar. Semua negara di dunia.

Untungnya, pada tahun 1796, seorang ilmuwan Inggris yang bernama Edward Jenner menemukan vaksin cacar.

Sejak itu, terutama di Eropa dan Amerika, vaksinasi dimulai. Hasilnya? Wabah penyakit cacar sangat berkurang.

Kemudian pada tahun 1950, WHO mulai melaksnakan vaksinasi cacar. Setelah itu, pada tahun 1980, WHO mengumumkan:

Dunia BEBAS penyakit cacar!!

Untuk Indonesia, berkat presiden Suharto, Indonesia BEBAS cacar tahun 1974. Lebih cepat dari dunia.

Pertanyaannya kemudian: Jika VAKSIN bisa menyebabkan kita bebas virus cacar, kenapa masih ada yang tidak percaya vaksin?

Aneh!!


# Hanya sekedar info, Firaun yang "diduga" tenggelam di laut merah adalah Ramses II dan Haman adalah kepala pendetanya!!

Sebenarnya masih dalam perdebatan, siapa sebenarnya Firaun yang mati di Laut Merah itu.

Ada pakar yang menyatakan Ramses II dan ada pula yang mengatakan kakek Ramses II yaitu Akhenaten.

Ramses II adalah Firaun teragung, dan mesir kuno berjaya ketika beliau berkuasa.

Karena dia pernah melakukan praktek “pembunuhan” bayi lelaki, banyak pakar lebih condong bahwa Ramses II dan Haman yang mengejar nabi Musa.

- Haman adalah menteri utama sekaligus penasehat Firaun. Disebut enam kali dalam Al Quran (sumber Wikipedia)


## Article in English: Even Pharaoh Died due to Virus - Science and Technology 4.

Sunday, February 7, 2021

Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 4

Buah jeruk di belakang rumah

Sebelum membaca bagian 4, ini bagian 1, 2 dan 3:

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 1.

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 2.

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 3.

Aku telah dibuatnya terpesona. Dimana dia dikenal sebagai “lelaki jenius” setengah gila.

Kemampuannya mengelola laboratorium mengundang perhatian, tak pernah kuketahui sebelumnya, inilah diantara alasan kenapa aku menempel pada diri dan laboratorium dia, dan tetap sulit agar namaku dimasukkan ke dalam tulisan tulisan ilmiah bersama.

Aku terus mengamati kerja si jenius itu. Sehingga, aku keliatan seperti ragu, dan bodoh. Tapi aku faham bahwa hal ini akan berbuah manis di akhir nanti.

Hal ini menyebabkan aku siap ketika Les mengundangku untuk bersama sama mengikuti sebuah konferensi di Bloomsbury pada suatu hari. Konferensi ilmiah itu sebenarnya rutin, tapi Les berapi api dengan pemberitaan tentang konferensi tersebut.

Setelah itu kami berjalan melalui jalan yang bernama “Charing Cross Road” untuk mencari pizza, cukup jauh dari areal universitas, tujuan sebenar untuk menghindar dari rekan rekan seprofesi – hanya ada kerumunan kecil di depan theater, menunggu pertunjukan dimulai di “Leicester Square.”

Les berharap aku bersumpah menjaga rahasia. Dia butuh keyakinan, dan aku senang memenuhi keinginan Les. “Aku telah mewawancarai banyak sekali donor darah akhir akhir ini,” dia berkata kepadaku. “Kelihatan bahwa sementara ada yang ketakutan menjadi donor darah, tetapi donor tetap tiba tiba muncul dalam jumlah besar, sehingga suplai darah bertambah.”

Baguslah,” kataku. Aku tidak memasalahkan tentang suplai darah. Di Austin, Texas, aku senang melihat orang orang ke mobil “Palang Merah” untuk menjadi donor darah. Tapi, aku tidak punya waktu dan tertarik untuk menyumbangkan darah.

Aku mengenal seseorang, namanya Forry, dia mulai menyumbangkan darahnya ketika usia 25 tahun, waktu jaman perang. Dia pasti sudah menyumbangkan darah sebanyak 35 sampai 50 galon sampai hari ini."

Aku telah salah hitung. “Tunggu. Fory mestinya telah melewati batas umur saat ini.”

Tepat! Fory mengakui ketika ditanya. Sebenarnya, dia tidak berkeinginan untuk berhenti menjadi donor darah meskipun sudah berusia 65 tahun. Pria keras dengan bekas operasi. Ketika “Gallon Club” merayakan masa pensiun, Fory sebenarnya telah mendaftar dengan nama dan usia palsu di beberapa bank darah di beberapa kabupaten.”

Aneh. Tetapi tindakan yang tidak membahayakan. Aku duga Fory hanya ingin merasa bahwa dia dibutuhkan. Dia bisa bercanda dengan para perawat dan menikmati makanan yang disediakan…. Per dua bulan, dia selalu dihitung oleh orang orang yang bersahabat dan selalu menghargai dirinya.”

Hey. Karena aku memmentingkan diri sendiri, tidak berarti aku tidak bisa memperkirakan perilaku orang orang baik. Sebaliknya, begitu juga dengan orang orang yang punya motivasi sebagai penghisap darah.

Aku menemukan beberapa orang seperti itu, dan menyebut mereka sebagai pecandu. Aku tidak pernah menghubungkan mereka dengan kelompok lainnya, yaitu kelompok metamorfosa.”


# Bersambung.

Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: The Giving Plague oleh David Brin

Cerpen ini adalah pemenang kedua "Hugo Award."