Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand telah sukses melakukan uji coba vaksin terhadap hewan, yaitu tikus dan monyet.
Vaksin yang dinamai “chulacov19” ini memakai teknologi terkini, yaitu teknologi mRNA, sama dengan teknologi yang dipakai dua vaksin Amerika Serikat, yaitu Biontech-Pfizer dan Moderna.
Keunggulannya dibandingkan dengan vaksin negara manapun di muka bumi ini adalah “chulacov19” merupakan vaksin generasi kedua.
Maksudnya apa itu vaksin generasi kedua?
-----------------------------
Vaksin yang khusus dikembangkan untuk menghadapi virus virus varian baru, dan siap menghadapi pandemi virus masa depan.
Bukankah sudah ada vaksin yang yang bisa menghadapi Covid 19 varian baru?
Ya, tapi bedanya, vaksin Amerika Serikat, Johnson & Johnson masih vaksin generasi pertama:
- Vaksin untuk Virus Covid 19 Varian Baru yang Ganas.
Langkah selanjutnya adalah melakukan “clinical trials” pada manusia bulan depan (Maret, 2021) atau paling lambat bulan April, 2021.
Dua suntikan berjarak masing masing 3 minggu akan diberikan kepada sukarelawan:
- 75 sukarelawan untuk tahap I
- 300 sampai 600 sukarelawan untuk tahap II
Hasilnya akan direview oleh lembaga independen. Dari situ akan dilakukan langkah langkah strategi berikut.
Jika semua berjalan lancar, maka Thailand akan memproduksi vaksin dengan kapasitas sebagai berikut:
- 5 juta dosis pada akhir tahun ini.
- 20 juta dosis pertahun setelah produksi perdana.
Untuk rakyat dan pemerintah Thailand, produksi vaksin Covid 19 ini punya DUA makna sekaligus:
-1) Thailand menguasai teknologi tinggi (mRNA) dalam pembuatan vaksin. Berarti juga mengalahkan teknologi vaksin China dan Rusia.
-2) Pemerintah Thailand bisa MENGHEMAT devisa untuk impor vaksin yang kalau dirupiahkan triliunan rupiah.
Terakhir, dunia semakin punya banyak pilihan vaksin untuk mengatasi pandemic Covid 19!!
# Posting dalam bahasa Inggris:
- Thailand has Developed Own Vaccine - Science and Technology 6.