Relation
of beta cells, insulin and lipotoxicity
(credit to Yoon et al, 2018).
Posting
terdahulu berbicara tentang dua faktor metabolisme yaitu
hyperglycemia (tingkat gula darah) dan keracunan gula (glucose
toxicity).
Di
artikel yang berjudul: Pengaruh Metabolisme Terhadap Sel Beta Dalam Pankreas – Diabetes 5,
kita telah berdiskusi tentang “hyperglycemia.” Kemudian, kita
akan berdiskusi faktor lain dari metabolisme yaitu “lipotoxicity.”
Lipotoxicity
adalah istilah medik yang berhubungan dengan meningkatnya lemak (asam
lemak bebas) di dalam darah. Ketika tingkat glucosa tinggi dalam
darah, maka Lipotoxicity memiliki efek sebagai berikut:
-
beberapa organ seperti liver dan otot akan resisten terhadap insulin
-
generasi glukosa meningkat
-
produksi insulin dalam pancreas akan menurun.
-
menyebabkan kidney dan jantung tidak sehat
Sayangnya,
efek negatif ini sangat berdampak pada penderita diabetes type 2
dengan berkurangnya sel beta dan berkurangnya produksi insulin dalam
pancreas.
Illustration of beta cell damage (credit to ScienceDirect)
At cellular level, Lipotoxicity may induce:
Pada
tingkat celluler, Lipotoxicity bisa menyebabkan:
-
terjadi stress pada endoplasmic reticulum
-
oxidative stress
-
rusaknya sel beta, kemudian berdampak pada berkurangnya jumlah sel
beta tersebut
-
peradangan
-
kematian sel
Untungnya,
akibat negatif dari Lipotoxicity pada beta sel dapat diproteksi oleh
beberapa faktor seperti adanya lactogens, incretins and estrogens.
Hormon
hormon ini tidak hanya menekan efek “racun” pada lemak, tetapi
juga bisa menstimulus fungsi serta perkembang biakan sel beta.
Akhirnya,
dalam kasus ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak hanya gula,
ternyata lemak juga menyebabkan kerusakan sel beta sehingga terganggu
untuk memproduksi insulin.
References
Yoon,
S, Oh et al. 2019. Fatty Acid-Induced Lipotoxicity in Pancreatic
Beta-Cells During Development of Type 2 Diabetes. Endocrinol., 16
July 2018
#
Diterjemah dan dimodifikasi dari judul: