Vitamin
B3(Niacin), hanya untuk ilustrasi
Pada
posting sebelumnya (silahkan baca: Mengapa Pankreas Pasien Diabetes Type 2 Kurang Menghasilkan Insulin? - Diabetes 3),
kami nenekankan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi “sel
beta” untuk memproduksi insulin dalam pankreas.
Faktor
faktor yang merusak “sel beta” dapat dibedakan paling tidak dalam
tiga kelompok:
-
Secara medis dan pharmacy
-
Biologi atau metabolik
-
Faktor lingkungan
Kita
akan berdiskusi tentang efek obat terhadap “sel beta.” Beberapa
obat yang memiliki efek negatif terhadap sel beta adalah:
-
obat antimicrobial
-
obat antidepressants
-
Niacin (vitamin B3)
-
obat anti seizure (sakit Parkinson)
-
Obat HIV
-
Obat Pneumonia seperti Pentamidine
-
Glucocorticoids (obat asthma and rheumatic arthritis)
-
Statin
Tablet
Statin (credit to AARP)
Dua
obat yang mendapat perhatian untuk kasus ini adalah Statin dan
Niacin. Keduanya diberikan oleh dokter untuk menurunkan kandungan
kolesterol dalam darah.
Niacin
adalah suplemen, artinya bahwa kita bisa membeli tanpa resep dokter.
Dijual baik di apotik maupun di toko obat (di Amerika, bahkan dijual
di
kedai makanan)
Statin
adalah obat yang harus dengan resep dokter. Selain untuk mengontrol
kolesterol, Statin juga dipakai untuk melindungi jantung, dan
menghindari stroke. Sangat disayangkan, Statin diduga bisa
menyebabkan sakit diabetes.
Niacin
sebagai Vitamin B3 adalah suplemen yang dapat mengurangi sakit
arthritis dan menstimulasi fungsi otak. Dosis yang disarankan adalah
15 mg per hari.
Efek
negatif Niacin adalah bisa meningkatkan kadar gula dalam darah.
Dengan demikian bisa merusak sel beta, kemudian mempengaruhi pasien
diabetes.
Terakhir,
setiap pasien diabetes sebaiknya menyadari tentang efek negatif dari
berbagai obat. Jika ragu, sebaiknya tanya dokter.
#
Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: