Telur
mata sapi, hanya ilustrasi
Study
awal sekitar tahun 1970-an menghasilkan dugaan bahwa diabetes type 2
dipicu oleh kolesterol yang terkandung dalam telur.
Tidak
hanya diabetes, koleterol pada telur juga diyakini sebagai salah satu
penyebab terjadinya penyakit “cardiovascular.”
Dokter
kemudian menyarankan kepada penderita diabetes untuk membatasi
mengkonsumsi telur.
Kemudian,
beberapa pakar kesehatan mengatakan konsumsi sehat adalah 4 telur per
minggu atau satu telur dalam dua hari.
Tapi,
dari hasil penelitian terbaru, ilmuwan merasa ragu bahwa ada hubungan
antara konsumsi telur dan diabetes.
Dengan
demikian, mitos tentang telur yang menyebabkan diabetes (terutama
diabetes type 2) telah terbantahkan.
Telur
kaya dengan kandungan nutrisi, diantaranya:
-
rendah kadar karbohidrat (0.4 gr)
-
rendah kalori (80 cal)
-
Kolesterol sebanyak 216 mg
-
1.8 gram saturated fat
Perlu
ditambahkan bahwa telur adalah sumber vitamin D, asam lemak dan
protein yang sangat penting untuk:
-
memperkuat tulang
-
pengangkut oksigen dan sumber energy (jika tidak ada glucose)
-
memperbaiki dan menumbuhkan jaringan tubuh
-
memformulasi hormon dan enzym
Mengingat
kandungan kolesterol dan lemak jenuh, pakar gizi memberi rekomendasi:
-
untuk mengkonsumsi 300 mg kolesterol per hari (sebenarnya tidak ada
batasan khusus untuk mengkonsumsi kolesterol di Amerika)
-
mengkonsumsi 11 sampai 13 gr lemak jenuh per hari.
Sangat
disarankan agar mengkonsumsi makanan yang rendah kalori dan
karbohidrat untuk mengontrol fluktuasi gula darah.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa makan 1 butir telur setiap hari
sangat baik untuk penderita diabetes.
#
Artikel ini adalah terjemahan dan modifikasi dari artikel berbahasa
Inggris: