Tempat
istirahat, pinggiran Texas. Nggak kelihatan seorang “cow boy”
pun.
Apakah
masih ada “cowboy” di Texas? Ya, tapi jangan bayangkan seperti di
film film, para “cow boy” berkeliaran di mana mana dengan
pistolnya.
Dulu,
ternak perlu pengawalan untuk dijual ke negara bagian lainnya.
Sehingga ada dua jenis “cow boy,” yaitu tukang gembala dan tenaga
sekuriti. “Cow boy” yang main tembak sana sini kayak di film, itu
tenaga sekuriti.
Kalau
yang pintar main tali laso? Ya, cow boy gembala. Kalau pintar dua
dua? Lempar tali laso dan nembak? Disebut “cow boy” juga sih.
Masa mau disebut penjala ikan?
Jumlah
sapi di Texas sekitar 13 juta ekor tahun 2018. Terbesar di Amerika
Serikat. Selain untuk konsumsi dalam negeri, sapi ini juga diekspor,
diantaranya ke negara negara Kanada, Meksiko, Vietnam, Perancis dan
Jepang.
BBM,
self service
Industri
apa saja yang ada di Texas?:
-
Minyak dan Gas
-Pertanian
dan peternakan
-Industri
teknologi tinggi: microchip, IT, automotive, baja
-Industri
wisata
Karena
daerah penghasil minyak dan gas, serta pajak yang cukup
“rendah,”sehingga harga minyak lebih murah dibandingkan dengan
California dan New York.
Harga
BBM per-liter adalah US$ 0,625 atau Rp 9 ribu perliter. Jika di
California sekitar Rp 14.500 perliter. Kenapa beda? Karena pajak yang
berbeda: mulai dari penambangan, transportasi sampai ke penjualan.
Register
hotel
Turis
juga salah satu industri utama, menggerakkan ekonomi lokal sebesar
US$ 69 milyar (hampir 1 ribu triliun rupiah) dan memberikan pekerjaan
kepada 653 ribu penduduk Texas.
Uniknya,
objek turis di Texas adalah alam, mulai dari sungai, taman nasional,
bukit dan gunung. Salah satu wisata adalah di kota San Antonio. Mirip
sungai wisata Amsterdam, Belanda.
Ruang
hotel Comfort
Banyak
Hotel yang harganya “reasonable,” diantaranya Hotel Comfort.
Semalam US$ 89 (Rp 1,2 juta). Kalau mau search di Google, banyak juga
yang semalam sekitar US$30.
Di
Jakarta juga ada Hotel Comfort, biaya menginapnya hampir sama saja.
Kayaknya standard.