Salah
satu dari 90 ribu wirausaha program OK OCE, credit to TribunNews
Sebelum
“menghakimi” OK OCE, ada baiknya kita mengetahui apa itu program
yang digagas oleh Anis-Sandi ini.
Saya
kutip: “OK Oce atau One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship
adalah program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berusaha
melakukan pembinaan kewirausahaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil,
dan menengah di bawah Sudin Koperasi dan UMKM.”
Berapa
target program OK OCE? Menciptakan 200 ribu wirausahawan dalam waktu
5 tahun!
Modal?
DENGKUL. Ya, tidak menggunakan dana APBN, APBD atau dana dari
siapapun.
Kenapa
modal DENGKUL? Karena jika dimodali pakai dana APBN atau APBD akan
mengundang SETAN. Ngundan Koruptor. Ngundang MALING uang negara
seperti konco konconya presiden Jokowi. Teman MALING, partaipun
MALING.
Masa
sih cuma DENGKUL modalnya? Ya, OTAK dong. Makanya diajari mulai dari
cara cara berbisnis yang sehat, halal dan diridhai tuhan sampai ke
cara cara mendapatkan dana kredit dari bank. Untuk sementara pinjaman
BISA dan harus memenuhi syarat ke bank DKI. Pinjam dan harus dibayar
kembali.
Bagaimana
progres program OK OCE? Sudah hampir 100 ribu terciptakan
wirausahawan baru. Duit yang berputar sekitar RP 359 milyar (silahkan
baca Kompas, 21 Maret 2019).
Duit
Rp 359 milyar itu adalah duit dari rakyat, DIAJARI oleh Anis-Sandi
dan untuk kemakmuran rakyat!
Baru
satu tahun lebih, target yang tercapai sudah hampir separuh. Dalam
tempo 3 tahun, akan tercapai target 200 ribu usahawan baru. 5 tahun,
sangat mungkin melewati target dengan omzet sekitar Rp 1 Triliun.
Sampai
di sini PAHAM?
Hanya
orang yang NGAKU bodoh saja, seperti presiden Jokowi yang akan
mengatakan program OK OCE gagal. Sudahlah BODOH, iri dan dengki pula!
Bagaimana
dengan program BUMDES Jokowi? BUMDES, kebanyakannya hanya menyuburkan
praktik korupsi dan menciptakan para MALING uang negara.
Sampai
sampai ICW menyimpulkan ada 12 cara modus korupsi dana desa. Dari
APBN (uang rakyat), oleh Jokowi untuk memakmurkan para MALING!