Tafsir 3 Kode dari Purnawiran dan TNI AD Aktif – Tibak 51

Militer, termasuk di negara demokrasi seperti Amerika Serikat adalah benteng terakhir dari penegakan konstitusi.

Image – Testimony Kasad tentang Kakek Anies Baswedan, pahlawan nasional

Ada 3 statement menarik dari seorang purnawiran dan dua orang TNI AD aktif yang hampir bersamaan.

Pertama dari Mantan Pangab dan Wapres Jenderal (Pur) Tri Sutrisno, kedua dari Kasad Jenderal Dudung Abdurachman dan Pangdam Siliwangi Mayjen Kunto A Wibowo.

Apa isi, tafsir dan latar belakang dari keluarnya statement tersebut?

# Posting penting:

- Pilpres 2024 - Anies Baswedan dan Politik Identitas
- Kenapa Anies Baswedan Terseok Sementara Pencalonan Jokowi Lancar? - Tibak 8
- Mengatasi Turunnya Permukaan Tanah dan Banjir di Kota Dunia dan Jakarta
- Ditembak Mati - Presiden Haiti Hanya Mikir Memperpanjang Masa Jabatan
- Penghianat Bangsa DIPECAT, Presiden Baru Masuk Guest House

Statement Tri Sutrisno, kira kira isinya “mengingatkan kepada tentara aktif untuk berani mengkoreksi tindak tanduk presiden yang melenceng dari konstitusi.”

Sementara Kasad, Dudung Abdurachman hanya semacam wanti wanti kepada siapa saja bahwa kakek Anies Baswedan adalah seorang pahlawan nasional.

Dan, yang paling menarik adalah tulisan dari Kunto A Wibowo di harian Kompas bahwa militer bisa saja maju selangkah jika terjadi kecurangan pemilu.

Sebenarnya dari 3 statement ini, makna atau tafsirnya tidak ke mana mana, tetapi JELAS dan TEGAS bahwa presiden TIDAK dibenarkan melanggar konstitusi, menghalang halangi capres (Anies Baswedan) dan pemilu TIDAK boleh curang, kemudian militer siap ambil tindakan jika pemilu curang!

Tentu saja, pembegalan partai politik adalah contoh dari tindakan BRUTAL dari seorang presiden yang sedang berkuasa.

Khusus, statement dari Mantan Wapres Tri Sutrisno dan Pangdam Siliwangi di atas, to the point diarahkan ke muka presiden Jokowi!!

# Posting sebelumnya:

- Suharto Membangun Jalan RAKYAT Melampaui Jarak ke Bulan – Tibak 44
- Demokrasi Era Presiden Sukarno Vs Presiden Suharto – Tibak 43
- Kalau Bukan SBY, Siapa Membangun Jalan 144 Ribu KM? - Tibak 50
- Stagflation - Harga BBM Menyebabkan Inflasi Tinggi dan Pertumbuhan Mandek