Ada banyak badan atau lembaga atau majalah yang merangking universitas di dunia, diantaranya adalah “times higher education” disingkat THE berbasis di Inggris.
Diantara “kriteria” yang dibuat THE adalah rasio antara dosen lokal dengan asing, dan rasio antara mahasiswa asing dengan lokal.
Itulah diantara kriteria yang menyebabkan universitas di Indonesia bisa masuk rangking dunia, itupun antara 800 (Delapan Ratus) sampai rangking 1.201 (Seribu Dua Ratus Satu) dunia, (lihat Fig 01 di atas) untuk tahun 2022.
Kalau begini kriterianya, pasti BANYAK universitas di Amerika yang “kalah” dibanding dengan universitas negara negara lain.
Kenapa?
# Posting informatif:
- Suharto – Melawan Belanda, Mengusir Portugis dan Melibas PKI
- Dengan APBN Rp862 juta - Jenderal Besar Suharto Mengalahkan WHO
- Ikhlas Mengabdi Untuk Negara – Dari Daerah Konflik Sampai Krisis Covid 19
- Teman Teman SMA Anak – Adakah yang Menjadi Petani?
Karena untuk jadi dosen di Amerika, diantaranya ditentukan apakah pemenang atau calon penerima hadiah Nobel. Publikasi bukan hanya terletak pada jumlah dan citation index, tapi apakah dipublikasi di Journal yang ada pemenang Nobel sebagai “peer review.”
John Nash, dosen MIT adalah pemenang Nobel, tapi TIDAK pernah mempublikasikan risetnya. Disertasinya diringkas oleh dosen pembimbing dan teman temannya untuk kemudian dipublikasi: Menang Hadiah Nobel Setelah Masuk Rumah Sakit Jiwa – Psikologi 11
Calon mahasiswa diterima berdasarkan nilai ACT, apakah menang olimpiade dan kontribusi pada society.
Top 200 universitas di Amerika, kalau tidak ada pemenang hadiah Nobel sebagai dosen tetap, maka PASTI ada dosen tamu atau “PRN’’ yang menang hadiah Nobel mengajar di situ.
Sekarang ranking juga dibuat berdasarkan jumlah uang kekayaan yang dimiliki oleh universitas (US News Best College, 2022)
Semakin kaya universitas, maka semakin mudah universitas tersebut menggaji dosen berkualitas seperti pemenang hadiah Nobel, serta mendanai riset kualitas untuk menang hadiah Nobel.
Kemudian bisa merekrut mahasiswa terbaik dunia dengan iming iming “uang saku” serta berbagai fasilitas seperti asrama gratis, makan gratis dan ditampung bekerja di perusahaan kelas dunia atau melanjutkan studi S2 dan S3 setelah selesai S1.
Nah ini Top 3 universitas TERKAYA dunia:
- Yale University, USA, kekayaan Rp 451 Triliun
- Uninersity of Texas, Austin, USA, kekayaan Rp 437 Triliun
Bagaimana menurut pendapat anda?
# Posting sebelumnya:
- Breaking News – Vaksin Covid 19 Inggris Masuk Indonesia
- Belanja di Pasar Hari Selasa di Amerika
- Vaksin Covid 19 Semprot Melalui Hidung Untuk yang Takut Suntik
Di sini ada Universitas yang katanya kekayaannya nambah. Tapi rektornya terkena OTT KPK Ha ha ...
ReplyDeleteKasihan yg berprestasi
Delete@Celotehnur....
Delete😁😂😁
Thanks atas kunjungannya-
Rangking Universitas Terkaya di Dunia
@Musthofa> yups...
DeleteThanks-
Rangking Universitas Terkaya di Dunia
Hebat, Top 200 University AS, dosen dan mahasiswanya sama2 berkualitas, tapi kalau mahasiswa terbaik dari negara lain direkrut, tersisa yg biasa2 aja dong di negara lain kecuali kalau sdh lulus dibalikin lagi ke negara asalnya. 😅
ReplyDeletekalau mau, kitapun bisa buat program yang sama...
DeleteThanks-
Rangking Universitas Terkaya di Dunia
Tak bisa dibayangkan bagaimana rasanya bisa kuliah di universitas terbaik seperti itu, sebelum lulus pekerjaan sudah menanti.
ReplyDeleteterbuka untuk siapa saja....
DeleteThanks-
Rangking Universitas Terkaya di Dunia