Sawan Fibrosis: Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

Monday, April 11, 2022

Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

Berdasarkan aturan pemerintah Arab Saudi tahun 2021 (Dawn, 31 May 2021), volume adzan dari mesjid mesjid “harus rendah”, sehingga cukup nyaman didengar di dalam mesjid saja.



Fig 01- Loudspeaker di salah satu mesjid di Arab Saudi 
(credit to Dawn)

Sementara itu, di negara Amerika Serikat yang selalu DITUDUH:

- kafir
- laknatullah
- anti Islam
- dan sebutan buruk lainnya.

Bahkan brutalnya Vladimir Putin yang mengebom ribuan mesjid beserta perempuan dan anak anak itu karena kesalahan Amerika Serikat.

Entah di mana pangkal, entah di mana pula ujungnya.

TERNYATA suara adzan boleh LEBIH KERAS jika dibandingkan dengan negara Arab Saudi.

Seberapa KERAS suara adzan di Arab Saudi Vs Amerika Serikat?



Fig 02- Bunga spring di neighborhood

Ukuran nyaringnya suara disebut dengan istilah “decibe” (dB). Semakin tinggi ukuran decibel (dB), maka semakin nyaring, semakin membuat telinga PEKAK.



Fig 03- Anggrek mulai tumbuh putiknya

Ukuran dB suara adzan yang dibolehkkan oleh pemerintah Arab Saudi adalah sepertiga (1/3) dari suara loudspeaker.

Loudspeaker itu sendiri sebesar 90 dB. 



Fig 04- Cupcake, hanya ilustrasi saja

Dengan demikian, suara adzan yang diperbolehkan oleh pemerintah Arab Saudi adalah 30 dB.

Bagaimana dengan di Amerika Serikat?

UU yang baru disahkan oleh negara bagian Minnesota, bahwa adzan boleh dikumandangkan sekeras 70 dB.

Artinya?

Orang Islam di Minnesota, Amerika Serikat BISA melantunkan suara adzan 2 (dua) kali lebih keras jika dibandingkan dengan di Arab Saudi!

Ya, itulah negara kafir laknatullah Amerika Serikat, ternyata suara adzan boleh dikumandangkan keras keras.

# Posting sebelumnya:

8 comments:

  1. Wah, berarti toa di Amerika bebas ya pak, suaranya boleh keras.

    Di Indonesia juga boleh keras sih asal jangan di protes warga yang kebisingan.

    Eh tapi kalo adzan mah wajar, paling juga 5 menit. Disini kalo Ramadhan habis tarawih ngaji sampai sahur. Sebenarnya tidak masalah ngaji sih bahkan bagus, tapi jangan dimasukkan ke toa dan di setel suara maksimal. Setel saja secukupnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups....
      sebaiknya memang begitu....

      Thanks-
      Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

      Delete
  2. Tetap harus dikurangi itu yg di AS, kita tak tahu apa yg dirasakan warga Nonmuslim di AS ketika mendengar azan, jgn sampai mereka membenci dalam diam, persoalan pengaturan Toa ini sederhana, hanya soal toleransi untuk kebaikan bersama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau sudah UU, jika ada yang protes, maka masuk penjara....
      ya, semestinya begitu....

      suara 7o dB, suara aman, maksimum suara toa 90 dB

      Thanks-
      Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

      Delete
  3. Di Inggris azan tak boleh pakai pengeras suara, Mas Tanza. (Kondisi 2015).

    ReplyDelete
    Replies
    1. di Eropa memang begitu.....

      Thanks-
      Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

      Delete
  4. wow Suara Adzan di Amerika Serikat lebih KERAS Dibanding di Arab Saudi

    ReplyDelete