Karena respon China yang brutal terhadap gerakan pro demokrasi, penduduk mulai meninggalkan Hong Kong sejak beberapa tahun lalu.
Populasi turun sebesar 0,3% pada tahun 2019. Setelah itu exodus penduduk Hong Kong semakin kencang.
Tahun 2020 diperkirakan terjadi sebanyak 90.000 (sembilan puluh ribu) yang exodus, menyebabkan jumlah penduduk turun sebesar 1,2%.
UU keamanan baru (national security law) yang diterapkan oleh penguasa, semakin mendorong penduduk untuk meninggalkan Hong Kong.
Saat ini diperkirakan sekitar 1.000 (seribu) orang setiap hari meninggalkan negeri pulau ini.
Mereka adalah kelas menengah, professional, kaum terpelajar, keluarga baru dan generasi muda.
Ke mana saja mereka hijrah?
Apa dampaknya secara ekonomi dan dampak terhadap pekerja asing, terutama domestik workers dari Indonesia?
Ini negara negara yang jadi destinasi utama penduduk Hong Kong:
- Australia, 11,6%
- Taiwan, 10.7%
Sisanya ke negara negara yang punya hubungan dagang seperti:
- Canada
- Jepang
- Jerman, Australia, Singapore dll
Secara ekonomi, tentu saja terlihat penurunan pertumbuhan sejak 2019. Tidak diketahui beberapa tahun ke depan.
Domestic workers Indonesia mengalami imbas terhadap situasi ini, terjadi penurunan tajam dalam jumlah:
Apakah penurunan ini akan terus berlanjut?
# Stay tune!
## Posting sebelumnya:
Kenapa penduduk Hongkong yang pindah tidak banyak yang ke Indonesia ya?
ReplyDeletehehehe... apa bisa dapat pekerjaan dengan gaji bagus?
DeleteThanks-
Ramai Ramai Meninggalkan Hong Kong – Dampaknya pada Pekerja Indonesia
wah begitu ya, makasih sharingnya. Jadi bukan tempat ayng nyaman lagi
ReplyDeleteuntuk sementara waktu, belum tahu beberapa tahun ke depan.
DeleteThanks-
Ramai Ramai Meninggalkan Hong Kong – Dampaknya pada Pekerja Indonesia