Di berita berita “mainstream,” dapat kita simak “koor” penolakan impor beras dari berbagai kalangan, mulai dari petani, pejabat, pemda dan bahkan mantan pejabat.
Jika kita bagi para penolak impor beras ini, bisa kita golongkan kedalam kategori besar yaitu formal dan informal.
Dari kategori formal, berdasarkan hasil bacaan sepintas (maaf, jika ada yang tidak lengkap):
1) Pejabat daerah
- bupati Blora
2) Pejabat pusat
3) Mantan Pejabat
4) Partai politik
Netizen, dari golongan informal, memainkan jari jemarinya di media sosial sangat keras menolak impor beras.
Selanjutnya, PKS punya nostalgia indah dengan sektor pertanian, karena menteri pertanian era presiden SBY. Anton Apriantono berasal dari partai ini. Indonesia sempat swasembada pangan saat itu.
Jabar juga pernah menjadi lumbung beras, ketika gubernurnya dijabat oleh Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS.
Anehnya, partai politik, tokoh masyarakat dan bahkan ulama yang “ngaku ngaku” berjasa ketika presiden Jokowi membatalkan perpres Miras, sekarang “sembunyi” di mana?
Apakah akan kembali “ngaku ngaku” berjasa jika presiden Jokowi sudah “membatalkan” atau paling tidak “mengurangi” impor beras?
Dan lebih menarik lagi, walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kok diam?
Apakah sedang “ghosting?”
Apakah Solo bukan Jawa Tengah?
Ditunggu loh suaranya dari para petani Jawa Tengah.
Ayo. Wali Kota Solo! Silakan bersuara! .... Selamat sore, Mas Tanza.
ReplyDeletekita tunggu ....
DeleteThanks atas kunjungannya-
Penolakan Impor Beras Semakin Nyaring! Dimana Gibran? Sedang Ghosting?
-
Gubernur Jateng dan Walikota Solo (credit to Inews Jateng)
Di berita berita “mainstream,” dapat kita simak “koor” penolakan impor beras dari berbagai kalangan, mulai dari petani, pejabat, pemda dan bahkan mantan pejabat.
Jika kita bagi para penolak impor beras ini, bisa kita golongkan kedalam kategori besar yaitu formal dan informal.
Dari kategori formal, berdasarkan hasil bacaan sepintas (maaf, jika ada yang tidak lengkap):
1) Pejabat daerah
- gubernur Jateng dan gubernur Jabar
- bupati Blora
2) Pejabat pusat
- Direktur Utama Bulog, Budi Wasesa
3) Mantan Pejabat
- Susi Pudjiastuti, mantan menteri perikanan dan kelautan
4) Partai politik
- seperti biasa adalah PKS
Netizen, dari golongan informal, memainkan jari jemarinya di media sosial sangat keras menolak impor beras.
Selanjutnya, PKS punya nostalgia indah dengan sektor pertanian, karena menteri pertanian era presiden SBY. Anton Apriantono berasal dari partai ini. Indonesia sempat swasembada pangan saat itu.
Jabar juga pernah menjadi lumbung beras, ketika gubernurnya dijabat oleh Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS.
Anehnya, partai politik, tokoh masyarakat dan bahkan ulama yang “ngaku ngaku” berjasa ketika presiden Jokowi membatalkan perpres Miras, sekarang “sembunyi” di mana?
Apakah akan kembali “ngaku ngaku” berjasa jika presiden Jokowi sudah “membatalkan” atau paling tidak “mengurangi” impor beras?
Dan lebih menarik lagi, walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kok diam?
Apakah sedang “ghosting?”
Apakah Solo bukan Jawa Tengah?
Ditunggu loh suaranya dari para petani Jawa Tengah.
Mungkin mas Gibran lagi memikirkan solusi yang tepat, semoga ketemu dengan jalan terbaik 😊
ReplyDeletePKS emang mantepp nih..
ReplyDeleteAyook pilih PKS 😀
begitulah faktanya .....
DeleteThanks atas kunjungannya-
Penolakan Impor Beras Semakin Nyaring! Dimana Gibran? Sedang Ghosting?
-
Gubernur Jateng dan Walikota Solo (credit to Inews Jateng)
Di berita berita “mainstream,” dapat kita simak “koor” penolakan impor beras dari berbagai kalangan, mulai dari petani, pejabat, pemda dan bahkan mantan pejabat.
Jika kita bagi para penolak impor beras ini, bisa kita golongkan kedalam kategori besar yaitu formal dan informal.
Dari kategori formal, berdasarkan hasil bacaan sepintas (maaf, jika ada yang tidak lengkap):
1) Pejabat daerah
- gubernur Jateng dan gubernur Jabar
- bupati Blora
2) Pejabat pusat
- Direktur Utama Bulog, Budi Wasesa
3) Mantan Pejabat
- Susi Pudjiastuti, mantan menteri perikanan dan kelautan
4) Partai politik
- seperti biasa adalah PKS
Netizen, dari golongan informal, memainkan jari jemarinya di media sosial sangat keras menolak impor beras.
Selanjutnya, PKS punya nostalgia indah dengan sektor pertanian, karena menteri pertanian era presiden SBY. Anton Apriantono berasal dari partai ini. Indonesia sempat swasembada pangan saat itu.
Jabar juga pernah menjadi lumbung beras, ketika gubernurnya dijabat oleh Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS.
Anehnya, partai politik, tokoh masyarakat dan bahkan ulama yang “ngaku ngaku” berjasa ketika presiden Jokowi membatalkan perpres Miras, sekarang “sembunyi” di mana?
Apakah akan kembali “ngaku ngaku” berjasa jika presiden Jokowi sudah “membatalkan” atau paling tidak “mengurangi” impor beras?
Dan lebih menarik lagi, walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kok diam?
Apakah sedang “ghosting?”
Apakah Solo bukan Jawa Tengah?
Ditunggu loh suaranya dari para petani Jawa Tengah.