Ganjar
dan Khofifah
Baru
saja diumumkan pemenang “new normal,” dimana daerah yang dianggap
“sukses” menangani Covid-19 dapat ganjaran dari istana.
Untuk
level Propinsi, ada EMPAT hal menarik dari hadiah ini:
1)
6 dari 7 kategori jatuh ke tangan propinsi yang memenangkan Jokowi
dalam pilpres 2019
2)
Dua propinsi yang menjadi lumbung suara Jokowi, yaitu Jatim dan
Jateng adalah diantara pemenang. Bahkan Jatim mendapat hadiah di dua
kategori.
3)
Dua propinsi, yaitu Jakarta dan Jabar TIDAK termasuk dalam daftar
pemenang
4)
Wanti wanti dari panitia:”Jangan PILIH pertahana yang Gagal
Menangani Covid-19.” Anda pasti tahu arahnya ke mana.
--------------------------------------------------------
Posting
saya tertanggal 12 June 2020: Pilpres
2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?
Dalam
kolom komentar, ada saya sebutkan bahwa Gubernur Jawa Timur lebih
“menggiurkan” ketimbang Jawa Tengah. Dua hadiah untuk Jawa Timur
“membuktikan” “benarnya”
komen saya.
Khofifah
adalah “anak manis”, dari menteri diizinkan Jokowi untuk ikut
pemilihan gubernur, dan MENANG. Balasan Khofifah, memenangkan Jokowi.
Padahal,
menurutkan teman yang bekerja di salah satu lembaga penelitian di
Singapura, “exit poll” yang dia lakukan menunjukkan angka
“imbang” antara Jokowi dan Prabowo.
Soal
suara di Jatim, ada saya buat coretan dengan judul:”Angka yang
Janggal di Jatim.”
Tapi,
saya dan teman TIDAK berani menyimpulkan bahwa hasil Pilpres 2019
apakah Sah atau TIDAK SAH. Kenapa? Lain kali saja dibahas.
-----------------------------------------------------------------
Terus,
apa maksudnya dengan judul: “Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam
Timangan Istana?”
Ada
apa dengan Jabar dan DKI?
---------------------------------------------------------------
Ada
istilah “stick and carrot” dalam politik. DKI dan Jabar mendapat
“gebukan” dari istana.
Untuk
DKI, pasti sudah bisa anda raba raba. Sedangkan Jabar, sudah saya
komen di posting sebelumnya bahwa RK mempermalukan presiden, kalah
dua kali berturut turut di wilayahnya. “Anak tak tahu diuntung!”
----------------------------------------------------
Presiden
negara mana saja punya keinginan agar warisan “kebijaksanaannya”
dan dirinya sendiri (beserta keluarga) aman aman saja setelah tidak
menjabat.
Memang
benar, selama Ganjar gubernur, tidak ada yang menonjol di Jateng.
Tapi jabatan Ganjar masih ada sekitar 3 tahun, masih punya kesempatan
untuk “menarik” perhatian publik.
Jika
memang Ganjar menjadi anak “timangan” Jokowi, maka beliau akan
mendapat jabatan di seputar istana sekitar tahun 2023 nanti.
Berpeluang untuk tampil di panggung nasional.
Khofifah
sendiri masih punya waktu panjang juga, ada 4 tahun sampai 2024
nanti. Banyak hal bisa dikerjakan untuk “mencuri” perhatian
nasional.
Gabungan SUARA dari propinsi Jatim dan Jateng, terbukti menjadi KUNCI kemenangan 4 kali
pilpres di era reformasi.
Kita
tunggu saja pesta demokrasi 2024 nanti!
daerah jawa memang selalu jadi santapan yang menggiurkan. istilahnya kalau ada yang mau nyapres paling tidak harus memegang suara di jawa baru bisa aman.
ReplyDeletesiip...
DeleteThanks -
Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana
-
Ganjar dan Khofifah
Baru saja diumumkan pemenang “new normal,” dimana daerah yang dianggap “sukses” menangani Covid-19 dapat ganjaran dari istana.
Untuk level Propinsi, ada EMPAT hal menarik dari hadiah ini:
1) 6 dari 7 kategori jatuh ke tangan propinsi yang memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019
2) Dua propinsi yang menjadi lumbung suara Jokowi, yaitu Jatim dan Jateng adalah diantara pemenang. Bahkan Jatim mendapat hadiah di dua kategori.
3) Dua propinsi, yaitu Jakarta dan Jabar TIDAK termasuk dalam daftar pemenang
4) Wanti wanti dari panitia:”Jangan PILIH pertahana yang Gagal Menangani Covid-19.” Anda pasti tahu arahnya ke mana.
--------------------------------------------------------
Posting saya tertanggal 12 June 2020: Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?
Dalam kolom komentar, ada saya sebutkan bahwa Gubernur Jawa Timur lebih “menggiurkan” ketimbang Jawa Tengah. Dua hadiah untuk Jawa Timur “membuktikan” “benarnya” komen saya.
Khofifah adalah “anak manis”, dari menteri diizinkan Jokowi untuk ikut pemilihan gubernur, dan MENANG. Balasan Khofifah, memenangkan Jokowi.
Padahal, menurutkan teman yang bekerja di salah satu lembaga penelitian di Singapura, “exit poll” yang dia lakukan menunjukkan angka “imbang” antara Jokowi dan Prabowo.
Soal suara di Jatim, ada saya buat coretan dengan judul:”Angka yang Janggal di Jatim.”
Tapi, saya dan teman TIDAK berani menyimpulkan bahwa hasil Pilpres 2019 apakah Sah atau TIDAK SAH. Kenapa? Lain kali saja dibahas.
--------------------------------------------------
Terus, apa maksudnya dengan judul: “Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana?”
Ada apa dengan Jabar dan DKI?
----------------------------------------------------
Ada istilah “stick and carrot” dalam politik. DKI dan Jabar mendapat “gebukan” dari istana.
Untuk DKI, pasti sudah bisa anda raba raba. Sedangkan Jabar, sudah saya komen di posting sebelumnya bahwa RK mempermalukan presiden, kalah dua kali berturut turut di wilayahnya. “Anak tak tahu diuntung!”
----------------------------------------------------
Presiden negara mana saja punya keinginan agar warisan “kebijaksanaannya” dan dirinya sendiri (beserta keluarga) aman aman saja setelah tidak menjabat.
Memang benar, selama Ganjar gubernur, tidak ada yang menonjol di Jateng. Tapi jabatan Ganjar masih ada sekitar 3 tahun, masih punya kesempatan untuk “menarik” perhatian publik.
Jika memang Ganjar menjadi anak “timangan” Jokowi, maka beliau akan mendapat jabatan di seputar istana sekitar tahun 2023 nanti. Berpeluang untuk tampil di panggung nasional.
Khofifah sendiri masih punya waktu panjang juga, ada 4 tahun sampai 2024 nanti. Banyak hal bisa dikerjakan untuk “mencuri” perhatian nasional.
Gabungan propinsi Jatim dan Jateng, terbukti menjadi KUNCI kemenangan 4 kali pilpres di era reformasi.
Kita tunggu saja pesta demokrasi 2024 nanti!
Akankah presiden Indonesia pada tahun 2024 berasal dari Jawa tengah atau Jawa timur? Apakah pak Prabowo masih akan maju lagi? Kita tunggu saja nanti.😄
ReplyDeletemari....
ReplyDeleteThanks -
Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana
-
Ganjar dan Khofifah
Baru saja diumumkan pemenang “new normal,” dimana daerah yang dianggap “sukses” menangani Covid-19 dapat ganjaran dari istana.
Untuk level Propinsi, ada EMPAT hal menarik dari hadiah ini:
1) 6 dari 7 kategori jatuh ke tangan propinsi yang memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019
2) Dua propinsi yang menjadi lumbung suara Jokowi, yaitu Jatim dan Jateng adalah diantara pemenang. Bahkan Jatim mendapat hadiah di dua kategori.
3) Dua propinsi, yaitu Jakarta dan Jabar TIDAK termasuk dalam daftar pemenang
4) Wanti wanti dari panitia:”Jangan PILIH pertahana yang Gagal Menangani Covid-19.” Anda pasti tahu arahnya ke mana.
--------------------------------------------------------
Posting saya tertanggal 12 June 2020: Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?
Dalam kolom komentar, ada saya sebutkan bahwa Gubernur Jawa Timur lebih “menggiurkan” ketimbang Jawa Tengah. Dua hadiah untuk Jawa Timur “membuktikan” “benarnya” komen saya.
Khofifah adalah “anak manis”, dari menteri diizinkan Jokowi untuk ikut pemilihan gubernur, dan MENANG. Balasan Khofifah, memenangkan Jokowi.
Padahal, menurutkan teman yang bekerja di salah satu lembaga penelitian di Singapura, “exit poll” yang dia lakukan menunjukkan angka “imbang” antara Jokowi dan Prabowo.
Soal suara di Jatim, ada saya buat coretan dengan judul:”Angka yang Janggal di Jatim.”
Tapi, saya dan teman TIDAK berani menyimpulkan bahwa hasil Pilpres 2019 apakah Sah atau TIDAK SAH. Kenapa? Lain kali saja dibahas.
-----------------------------------------------------------------
Terus, apa maksudnya dengan judul: “Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana?”
Ada apa dengan Jabar dan DKI?
---------------------------------------------------------------
Ada istilah “stick and carrot” dalam politik. DKI dan Jabar mendapat “gebukan” dari istana.
Untuk DKI, pasti sudah bisa anda raba raba. Sedangkan Jabar, sudah saya komen di posting sebelumnya bahwa RK mempermalukan presiden, kalah dua kali berturut turut di wilayahnya. “Anak tak tahu diuntung!”
----------------------------------------------------
Presiden negara mana saja punya keinginan agar warisan “kebijaksanaannya” dan dirinya sendiri (beserta keluarga) aman aman saja setelah tidak menjabat.
Memang benar, selama Ganjar gubernur, tidak ada yang menonjol di Jateng. Tapi jabatan Ganjar masih ada sekitar 3 tahun, masih punya kesempatan untuk “menarik” perhatian publik.
Jika memang Ganjar menjadi anak “timangan” Jokowi, maka beliau akan mendapat jabatan di seputar istana sekitar tahun 2023 nanti. Berpeluang untuk tampil di panggung nasional.
Khofifah sendiri masih punya waktu panjang juga, ada 4 tahun sampai 2024 nanti. Banyak hal bisa dikerjakan untuk “mencuri” perhatian nasional.
Gabungan propinsi Jatim dan Jateng, terbukti menjadi KUNCI kemenangan 4 kali pilpres di era reformasi.
Kita tunggu saja pesta demokrasi 2024 nanti!